03 Januari 2015

Terlalu Lelah


Mungkin kata-kata ini terlalu Baku untuk kau baca , atau mungkin terlalu Asing untuk kau dengar , tapi inilah isi hatiku , ia keluar dengan apadanya , tanpa ingin meluapkan emosi yang membara-bara sejak kemarin dan kemarinya lagi . aku tak tau apa yang harus aku katakan , kubiarkan semua mengalir apa adanya kubiarkan ketukan jemariku terus mengetik tanpa lelah di kertas yang ada didalam layar monitorku , mungkin aku sudah terlalu lelah , entah lelah karna apa , yang kutau aku hanya lelah saja menjalani scenario hidup ini , aku tak menemukan kebahagian yang selalu menjadi mimpiku yang indah itu , semua hanya sekedar mimpi saja dan belum ada satupun yang menjadi nyata . betapa indah mimpi-mimpiku setiap hari sangat berbeda ketika aku mulai terbangun dipagi hari, rasanya ingin aku tertidur selamanya jika ternyata hidup dialam mimpi lebih indah ,
Sebenarnya apa yang sedang Tuhan Rencanakan untukku ? haruskah kulewati semua ini terlebih dahulu ? semua yang serba Pahit ! sedih ! bahkan Luka yang tak berkesudahan , aku rasa hidupku tak akan bahagia .  

 
Rasanya aku masih belum paham pria macam apa yang dulu bisa begitu kucintai . aku tidak pernah melihat kamu yang seperti ini . kamu yang tak peduli , kamu yang mengucapkan janji setengah hati , kamu yang selalu marah setiap kali mud aku tak enak , kamu yang tak pernah menjelaskan dan menjawab pertanyaanku , dan kamu yang kali ini tidak lagi kukenali , aku tidak tahu siapa pria yang kali ini membalas pesan singkatku , pria yang begitu mudah emosi ketika aku juga emosi kemudian mencari-cari kebenaran , lalu menonaktifkan ponsel atau menghindar tanpa memberikan penjelasan apapun . 

Kamu tahu sayang , aku sudah sesabar apa . aku rela tidak menuntunmu ini dan itu , karena Tugasmu yang segunung dan tak bisa sering-sering memberi kabar untukku . aku tidak memintamu selalu menghubungiku sepanjang waktu , berusaha tak memarahimu  ketika kamu lelah dengan pekerjaanmu dan melarikan semua amarahmu dengan cara menyakitiku , aku setia jadi tempat curahan hatimu , tempat kamu membentak seluruh isi dunia , tempat kamu membenci hari-hari . aku berusaha sekuat mungkin jadi dinding kokoh yang kau ludahi , kau coret-coret , kau kotori tanpa aku memakimu balik , apakah kau tak melihat kesabaran hati seorang perempuan dari semua sikapku yang selalu menahan diri untuk tak menangis didepanmu ? 


Kamu tak lihat air mataku , tak lihat juga seberapa parah lukaku selama ini , aku tak pernah berusaha berteriak , tak ingin memaki , tak mau melukaimu , sebutkan padaku sayang , perempuan mana yang rela berdarah-darah untukmu selain ibumu dan aku ? perempuan mana yang ada bersamamu bahkan dalam sakit dan lemahmu jika bukan ibumu dan aku ?  

Sayang , sadarlah ketika kau lelah dengan semuanya , ketika kau ingin berontak pada dunia , ketika kau lelah dengan hidup yang kejam ini , dan menghisap habis seluruh kekuatan dan dayamu , pada akhirnya kamu akan terseok-seok berjalan ke arahku , namun , masa itu belum datang sayang ! saat ini kamu hanya melihatku sebagai perempuan ingusan yang bahkan belum kuliah , perempuan egois , labil , cabe , yang hanya ingin dikabari sepanjang hari . 

sayang , kamu melihatku hanya dari sisi yang paling kau benci . kau belum paham bahwa perempuan yang takut kehilangan kamu adalah perempuan yang sangat mencintai kamu , masa itu akan datang sayang  saat mungkin aku tak lagi memperdulikanmu , dan kamu tersungut-sungut untuk memintaku pulang . 


Kali ini , biarkan hatiku teriris sendiri , biarkan aku yang terluka parah , biarkan aku yang menangis diam-diam sekarang , tapi , lihatlah nanti sayang . suatu saat nanti , air mataku berubah jadi senyum yang tak berkesudahan , aku sebenarnya tahu apa yang harus aku kulakukan , pergi meninggalkanmu , melupakanmu , dan menganggap semua tak pernah terjadi , namun sekarang aku masih sabar untuk menghadapimu , aku masih ingin memberimu kesempatan untuk yang ke seribu kamu , jika kesabaranku ini masih ingin kamu sia-siakan , mugkin jalan terbaik memang harus pergi . karena kamu bukan lagi pria yang kukenal seperti dulu lagi , bahkan bukan pria manis yang kucintai karena ketulusan dan keramahanya . 

Kini kamu adalah pria egois yang selalu ingin dimengerti disetiap kesibukanya , dan terkadang menghilang tanpa ada alasan yang jelas , dan membiarkan aku menunggu dengan sabar tanpa melawan ataupun membuka suara , aku tak tahu mengapa perjuanganku hanya kau anggap angin lalu apa matamu tak terbuka untuk menyadari siapa perempuan yang selama ini jatuh bangun hanya untuk mencintaimu ? 

Biarlah waktu yang membuatmu sadar . biarkan aku hanya menganggap angin lalu ini pergi pelan-pelan dari hidupmu . beri aku kesempatan untuk menghirup udara bebas dan tak lagi menangisi sikap cuekmu selama ini .
Permintaanku tak banyak , aku hanya ingin kamu yang dulu kembali lagi ke masa kini , entahlah aku sangat ingin kamu yang dulu . kamu yang lugu , polos , konyol , jail , dan selalu Ada ketika aku butuh . namun saat ini rasanya aku sudah terlalu Lelah .. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar