Mungkin kata-kata ini terlalu Baku untuk kau baca , atau mungkin terlalu Asing untuk kau dengar , tapi inilah isi hatiku , ia keluar dengan apadanya , tanpa ingin meluapkan emosi yang membara-bara sejak kemarin dan kemarinya lagi . aku tak tau apa yang harus aku katakan , kubiarkan semua mengalir apa adanya kubiarkan ketukan jemariku terus mengetik tanpa lelah di kertas yang ada didalam layar monitorku , mungkin aku sudah terlalu lelah , entah lelah karna apa , yang kutau aku hanya lelah saja menjalani scenario hidup ini , aku tak menemukan kebahagian yang selalu menjadi mimpiku yang indah itu , semua hanya sekedar mimpi saja dan belum ada satupun yang menjadi nyata . betapa indah mimpi-mimpiku setiap hari sangat berbeda ketika aku mulai terbangun dipagi hari, rasanya ingin aku tertidur selamanya jika ternyata hidup dialam mimpi lebih indah ,
Sebenarnya apa yang sedang Tuhan Rencanakan untukku ?
haruskah kulewati semua ini terlebih dahulu ? semua yang serba Pahit ! sedih !
bahkan Luka yang tak berkesudahan , aku rasa hidupku tak akan bahagia .
Rasanya aku masih
belum paham pria macam apa yang dulu bisa begitu kucintai . aku tidak pernah
melihat kamu yang seperti ini . kamu yang tak peduli , kamu yang mengucapkan
janji setengah hati , kamu yang selalu marah setiap kali mud aku tak enak ,
kamu yang tak pernah menjelaskan dan menjawab pertanyaanku , dan kamu yang kali
ini tidak lagi kukenali , aku tidak tahu siapa pria yang kali ini membalas pesan
singkatku , pria yang begitu mudah emosi ketika aku juga emosi kemudian
mencari-cari kebenaran , lalu menonaktifkan ponsel atau menghindar tanpa
memberikan penjelasan apapun .
Kamu tahu sayang , aku sudah sesabar apa . aku rela tidak
menuntunmu ini dan itu , karena Tugasmu yang segunung dan tak bisa sering-sering
memberi kabar untukku . aku tidak memintamu selalu menghubungiku sepanjang
waktu , berusaha tak memarahimu ketika
kamu lelah dengan pekerjaanmu dan melarikan semua amarahmu dengan cara menyakitiku
, aku setia jadi tempat curahan hatimu , tempat kamu membentak seluruh isi
dunia , tempat kamu membenci hari-hari . aku berusaha sekuat mungkin jadi
dinding kokoh yang kau ludahi , kau coret-coret , kau kotori tanpa aku memakimu
balik , apakah kau tak melihat kesabaran hati seorang perempuan dari semua sikapku
yang selalu menahan diri untuk tak menangis didepanmu ?
Kamu tak lihat air mataku , tak lihat juga seberapa parah
lukaku selama ini , aku tak pernah berusaha berteriak , tak ingin memaki , tak
mau melukaimu , sebutkan padaku sayang , perempuan mana yang rela
berdarah-darah untukmu selain ibumu dan aku ? perempuan mana yang ada bersamamu
bahkan dalam sakit dan lemahmu jika bukan ibumu dan aku ?
Sayang , sadarlah ketika kau lelah dengan semuanya , ketika
kau ingin berontak pada dunia , ketika kau lelah dengan hidup yang kejam ini ,
dan menghisap habis seluruh kekuatan dan dayamu , pada akhirnya kamu akan
terseok-seok berjalan ke arahku , namun , masa itu belum datang sayang ! saat
ini kamu hanya melihatku sebagai perempuan ingusan yang bahkan belum kuliah ,
perempuan egois , labil , cabe , yang hanya ingin dikabari sepanjang hari .
sayang , kamu melihatku hanya dari sisi yang paling kau benci . kau belum paham
bahwa perempuan yang takut kehilangan kamu adalah perempuan yang sangat
mencintai kamu , masa itu akan datang sayang
saat mungkin aku tak lagi memperdulikanmu , dan kamu tersungut-sungut untuk
memintaku pulang .
Kali ini , biarkan hatiku teriris sendiri , biarkan aku yang
terluka parah , biarkan aku yang menangis diam-diam sekarang , tapi , lihatlah
nanti sayang . suatu saat nanti , air mataku berubah jadi senyum yang tak
berkesudahan , aku sebenarnya tahu apa yang harus aku kulakukan , pergi
meninggalkanmu , melupakanmu , dan menganggap semua tak pernah terjadi , namun
sekarang aku masih sabar untuk menghadapimu , aku masih ingin memberimu
kesempatan untuk yang ke seribu kamu , jika kesabaranku ini masih ingin kamu
sia-siakan , mugkin jalan terbaik memang harus pergi . karena kamu bukan lagi pria
yang kukenal seperti dulu lagi , bahkan bukan pria manis yang kucintai karena
ketulusan dan keramahanya .
Kini kamu adalah pria egois yang selalu ingin dimengerti
disetiap kesibukanya , dan terkadang menghilang tanpa ada alasan yang jelas ,
dan membiarkan aku menunggu dengan sabar tanpa melawan ataupun membuka suara ,
aku tak tahu mengapa perjuanganku hanya kau anggap angin lalu apa matamu tak
terbuka untuk menyadari siapa perempuan yang selama ini jatuh bangun hanya
untuk mencintaimu ?
Biarlah waktu yang membuatmu sadar . biarkan aku
hanya menganggap angin lalu ini pergi pelan-pelan dari hidupmu . beri aku
kesempatan untuk menghirup udara bebas dan tak lagi menangisi sikap cuekmu
selama ini .
Permintaanku tak banyak , aku hanya ingin kamu yang dulu
kembali lagi ke masa kini , entahlah aku sangat ingin kamu yang dulu . kamu
yang lugu , polos , konyol , jail , dan selalu Ada ketika aku butuh . namun saat
ini rasanya aku sudah terlalu Lelah ..