03 Januari 2015

Satu Minggu Ini



Ketika satu minggu kau menghilang dan tidak ada kabar , aku menyimpan rinduku dalam-dalam dan menunggu kamu menghubungi lebih dulu . Nyatanya , kamu tak sepeka itu , kamu entah sibuk dengan apa dan siapa , hingga begitu mudah menggeser aku dari hari-harimu  . jika memang betul kau tak menganggap aku serius , bisakah kau berhenti berbisik rindu ditelingaku ? bisakah kamu tak lagi datang dan pergi seperti ini ? sehingga menambah luka baru dalam dadaku ? 
 
Satu minggu ketika kamu tak disini diam-diam aku menyimpan air mata yang tak kau ketahui . dengan alasan kau sedang sibuk dengan tugas-tugasmu , aku menerima kekalahanku yang pasti tidak akan terlihat penting dimatamu . seperti biasa, aku berlanjut menunggumu , hingga aku lupa rasanya bosan . karena semua luka dan perih seketika terhapus Jika kau sapa aku dengan secuil kata “Ayang” dan sejumput kata “Kangen” Atau sesingkat Kata "Maaf" karena sudah tak menghubungiku , kata maaf memang tak menyelesaikan masalah , tapi kata maaf bisa mengurangi rasa sakit . dan tak lupa kau selipkan sedikit kecupan dalam Tulisanmu untuk membiarkanku membayangkan bagaimana rasanya dicium saat sedang dilanda rindu walaupun sebenarnya aku sangat ingin marah padamu , itulah hari-hari yang kita jalani selama ini . hubungan yang sebenarnya tak sehat tapi masih tetap kuperjuangkan . detik-detik yang kita lewati tanpa kepastian , seakan kau tak tahu perempuan ini mengharapkanmu memberi sedikit ruang untuk bernapas agar aku tak kesesakan dalam hubungan serba tak pasti ini . 

 
Satu minggu selama kau pergi , aku menyimpan rindu yang tak kau pahami . entah mengapa , kau begitu mudah mengabaikanku , sementara aku sangat sulit untuk tidak perduli padamu , terkadang aku tetap memberimu kabar meskipun ku tahu tak semua kabar itu akan berujung balas darimu . tetap kuluapkan kalimat penyemengat , lewat pesan yang kubuat seindah mungkin kata-katanya untuk kau baca , agar kau tak merasakan sesenggukan tangisku dan tetap bisa melewati harimu tanpa memikirkan kesedihanku selama ini .

Satu minggu ini kamu adalah sosok yang membuatku seringkali menggigil ketakutan , pengabaianmu juara nomor satu . dan kamu berhasil membuatku takut , membuat gelisah , membuatku bertanya-tanya , sebenarnya kau anggap apa aku ini ? aku sadar , aku hanya kau jadikan tempat sampah , namun mengapa untuk berhenti selangkah saja , rasanya aku selalu takut tidak akan lagi menemui pria yang seperti kamu ? jika memang kamu menjalani ini bukan karena cinta , lalu apa maksud dari semua kedekatan kita yang terjalin hampir satu tahun ini ?
Jika memang ini bukan cinta , lalu apa arti kau tak ingin melepaskanku , ketika aku ingin mengundurkan diri untuk memperjuangkanmu  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar